Minggu, 09 Oktober 2016

Representasi Pengetahuan Menggunakan Jaringan Semantik

Jaringan semantik merupakan model memori manusia yang dibangun oleh M. R. Quillian sebagai representasi grafis dari informasi proposisional. Informasi proposisional adalah pernyataan yang dapat bernilai benar atau salah. Jaringan semantik ini disajikan dalam bentuk graf berarah. Berikut ini adalah contoh sebuah jaringan semantik dengan mengambil kasus “Bemo”.


Informasi proposisional yang membentuk jaringan semantik pada gambar di atas ialah sebaga berikut.
1. Bemo bersuara sunyi.
2. Bemo berfungsi mengangkut penumpang.
3. Bemo termasuk mobil.
4. Mobil memiliki izin.
5. Mobil tergolong kendaraan.
6. Izin mobil berupa STNK dan BPKB.
7. Izin pengemudi berupa SIM.
8. Kendaraan mempunyai roda.
9. Kendaraan memerlukan bahan bakar.
10. Roda mobil berjumlah empat.
11. Bahan bakar memerlukan uang.

Share:

Senin, 03 Oktober 2016

Effective Communication Skill

                  PENDAHULUAN – KETERAMPILAN KOMUNIKASI EFEKTIF
1.1       Pentingnya Komunikasi
Kemampuan dalam berkomunikasi yang baik sangatlah penting. Karena jika kita dapat berkomunikasi dengan baik maka pesan atau instruksi yang dikatakan dapat mudah dimengerti oleh penerima atau orang lain. Sebaliknya, jika memiliki kemampuan dalam berkomunikasi yang kurang atau buruk maka pesan atau instruksi yang dikatakan sulit untuk diterima oleh orang lain.
Kemampuan berkomunikasi sangatlah penting, namun banyak orang menganggap hal ini menjadi batu sandungan atau penghambat bagi kemajuan mereka, serta susah untuk menyampaikan pemikiran dan ide mereka dalam perilaku yang tepat. Tetapi ada harapan bagi orang yang susah dalam berkomunikasi. Kemampuan berkomunikasi ini dapat dilakukan yaitu dengan cara melatih dan mempelajari cara komunikasi itu bekerja dan mempelajari cara penyampaian kata yang tepat seperti yang ingin dikatakan.

1.2       Apa itu Komunikasi?
Komunikasi merupakan proses untuk saling mendapatkan informasi atau berbagi ide antara dua orang atau lebih.  Komunikasi yang efektif tergantung dari keterampilan. Keterampilan yang dimaksud yaitu bergantung pada situasi, penerima komunikasi, dan informasi yang dibutuhkan untuk menyampaikannya.

1.3       Apa itu Kemampuan Berkomunikasi?
Kemampuan berkomunikasi merupakan kemampuan yang fungsinya untuk menghilangkan batasan-batasan atau hambatan-hambatan dalam berkomunikasi yang efektif. Agar dapat sukses dalam berkomunikasi, penting untuk menyadari batasan-batasan atau hambatan-hambatan dalam komunikasi yang dapat terjadi kapan pun pada saat berkomunikasi.

1.4       Proses Komunikasi
Proses dalam komunikasi melibatkan beberapa bagian dan tahapan. Bagian dan tahapan itu ialah sebagai berikut.
-          Sumber
-          Pesan
-          Encoding
-          Saluran
-          Decoding
-          Penerima
-          Umpan Balik
-          Konteks
Masing-masing tahap tersebut terdapat pembentukan hambatan atau munculnya masalah. Saat mencari cara untuk membatasi hambatan komunikasi secara efektif, mungkin dapat menerapkan tahap-tahap tersebut kapan saja saat proses komunikasi.
1.4.1    Sumber
Sumber dari suatu pesan yaitu pengirim dari pesan tersebut. Agar dapat menjadi sumber yang baik, Anda harus mengerti isi dari pesan yang akan disampaikan. Pengirim pesan perlu tahu mengapa komunikasi diperlukan dan apa hasil yang dibutuhkan.

1.4.2    Pesan
Sebuah pesan merupakan informasi sederhana yang ingin disampaikan. Pesan merupakan alasan sebuah komunikasi diperlukan. Tanpa pesan, proses komunikasi tidak akan berjalan. Selain itu jika tidak dapat merangkum informasi yang ingin disampaikan, proses komunikasi belum siap untuk dimulai.

1.4.3    Encoding
Encoding merupakan proses mengambil dan mentransfer pesan ke dalam format yang tepat untuk disampaikan pada penerima pesan. Hal ini dibutuhkan untuk memastikan bahwa pesan yang kita kirim telah menyediakan informasi yang mereka butuhkan.
Untuk melakukan encoding dengan benar, kita harus tahu siapa penerima pesan kita. Kita harus memiliki pemahaman tentang apa yang mereka ketahui dan apa yang mereka perlu tahu dalam rangka untuk mengirim pesan lengkap.

1.4.4    Saluran
Saluran merupakan suatu metode yang kita gunakan dalam menyampaikan informasi. Jenis pesan yang dimiliki akan menentukan saluran apa yang harus digunakan. Saluran tersebut dapat berupa tatap muka langsung, panggilan telepon atau video konferensi, dan komunikasi tertulis seperti email dan memo. Setiap saluran memiliki keuntungan dan kerugian. Contohnya yaitu ketika kita susah memberikan informasi yang kompleks melalui telepon, atau mungkin terjadi hal yang buruk jika kita mencoba memberikan kritik melalui e-mail.

1.4.5    Decoding
Decoding adalah proses menerima pesan dan mengharuskan penerima pesan memahami informasi yang kita berikan. Proses decoding terjadi saat menerima pesan yang telah terkirim sebelumnya. Kemampuan komunikasi yang diperlukan untuk proses decoding mencakup kemampuan membaca dan memahami, mendengarkan secara aktif, atau mengklarifikasi pertanyaan bila diperlukan. Jika orang yang diajak bicara kemampuannya kurang untuk men-decode sebuah pesan, maka perlu mengirim ulang pesan tersebut dengan cara yang lain atau buat lawan bicara mengerti pesan dengan memberikan informasi yang terkait dengan pesan tersebut.

1.4.6    Penerima
Saat sudah mengirim sebuah pesan, kita memiliki pemikiran tentang respon yang akan dilakukan oleh penerima.  Penting untuk menyadari bahwa setiap orang yang menerima pesan akan mendengarkannya melalui opini dan perspektif mereka. Pengalaman tersendiri dapat mempengaruhi bagaimana pesan dapat diterima.

1.4.7    Umpan Balik
Umpan balik memungkinkan kita untuk mengukur seberapa suksesnya kita dalam berkomunikasi. Hal ini juga dapat membantu kita pada proses komunikasi di kemudian hari.
Umpan balik dapat membantu meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Dimana kita dapat menggunakan umpan balik untuk mengukur seberapa sukses komunikasi kita.

1.4.8    Konteks
Konteks merupakan keadaan saat berkomunikasi. Konteks melibatkan hubungan dengan pendengar, budaya asal dan lingkungan pada umumnya. Proses komunikasi yang dilakukan akan berbeda dengan status dari siapa yang diajak bicara. Konteks dapat membantu menentukan nada dan gaya berkomunikasi yang tepat untuk digunakan.



                  PERSPEKTIF DALAM KOMUNIKASI
2.1       Pendahuluan
Sudut pandang pada setiap individu merupakan sebuah penyaring sebagai cara masing-masing individu untuk melihat dunia, orang yang diajak berkomunikasi, serta topik atau situasi yang sedang dibicarakan. Penyaring berarti bahwa kita tidak selalu memulai dengan perspektif yang sama kepada orang yang kita ajak berbicara.

2.2       Persepsi Visual
Dalam persepsi visual kita dapat melihat dua cara yang berbeda dalam melihat sesuatu hal yang sama. Namun kita tidak bisa memutuskan salah satu yang tidak ada hanya karena kita tidak melihat dari segi itu. Kita harus mengakui bahwa ada lebih dari satu cara untuk melihat situasi yang kita hadapi.

2.3       Bahasa
Perspektif yang berbeda dapat dijadikan pengalaman bagi kita dalam penggunaan Bahasa yang lebih baik. Dalam persepsi dari cara nada bicara dapat mempengaruhi anda dalam merespon. Kata-kata yang sama memiliki banyak arti yang berbeda-beda tergantung dari bagaimana cara kita mengucapkannya.
Jadi meskipun makna yang kita ucapkan mungkin jelas namun kita tidak dapat selalu yakin bahwa orang lain akan membaca atau mendengar dengan cara yang sama seperti kita.

2.4       Faktor Lain yang Mempengaruhi Perspektif Kita
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi sudut pandang kita, sehingga mempengaruhi bagaimana kita berkomunikasi dengan orang lain. Beberapa faktor tersebut berasal dari pengalaman masa lalu kita, prasangka kita, perasaan kita, dan lingkungan kita. Berikut ini akan dibahas secara lebih rinci.
2.4.1    Pengalaman Masa Lalu
Dalam setiap situasi, komunikasi dapat dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu. Mulai dari memasuki situasi, rapat, ataupun percakapan, dengan ekspektasi tertentu dari apa yang akan terjadi pada skenario yang dilakukan. Pengaruh pengalaman terhadap cara berkomunikasi yaitu biasanya membawa informasi dari luar karena telah belajar dari masa lalu yaitu membandingkan situasi dapat membantu untuk membuat keputusan dalam situasi yang sedang dialami.

2.4.2    Prasangka
Prasangka terjadi ketika saat mengingat dengan seseorang kemudian mengira bahwa hal tersebut dianggap pengalaman yang sedang terjadi itu sama atau identik dengan pengalaman yang sebelumnya. Prasangka disesabkan karena terdapat kebiasaan, serta dikarenakan preferensi pribadi ataupun pengalaman yang telah dialami.
Prasangka dapat terjadi ketika mengingat kejadian pengalaman dengan seseorang yang diingat kemudian bertindak nantinya dengan tipe orang atau dengan karakteristik yang sama dan akan menghasilkan pengalaman yang sama pula.

2.4.3    Perasaan
Perasaan dapat mempengaruhi cara berkomunikasi dengan orang lain. Ada dua cara dalam mempengaruhi cara berkomunikasi yaitu dijelaskan sebagai berikut. Pertama, jika perasaan sedang baik, proses komunikasi akan searah dan jika perasaan sedang tidak baik, maka proses komunikasi tidak berjalan searah.
Kedua, perasaan mengacu atau mengarah kepada perasaan kita terhadap seseorang. Ketika anda benar-benar mirip dengan seseorang atau memiliki kepribadian yang sama, maka cara komunikasi yang baik akan terlihat. Namun akan sangat disayangkan, jika berkebalikan dengan hal itu.

2.4.4    Lingkungan
Lingkungan juga dapat mempengaruhi cara berkomunikasi. Cara berkomunikasi yang dilakukan berbeda-beda di setiap lingkungan yang berbeda-beda pula.
Mengetahui cara lingkungan mempengaruhi orang yang diajak berkomunikasi merupakan kemampuan yang berguna, terutama saat mengetahui bahwa lingkungan tersebut memiliki efek negatif pada kemampuan berkomunikasi efektif dengan seseorang. Keterampilan ini akan membantu untuk memahami mengapa seseorang yang mungkin akan berkomunikasi dengan cara mereka. Ini juga akan memberi faktor yang dapat mengubah untuk membuat orang lebih nyaman atau untuk membangun tingkat formalitas yang dirasa penting dalam situasi tertentu.
                  UNSUR KOMUNIKASI
3.1       Pendahuluan
Ketika kita melakukan sebuah komunikasi terhadap seseorang misalnya melakukan komunikasi tatap muka, kita lebih banyak memberikan informasi atau pesan secara lisan menggunakan kata-kata. Selain itu, pesan yang kita sampaikan juga berupa informasi non-verbal yaitu terdiri dari bahasa tubuh dan nada suara.

3.2       Komunikasi Tatap Muka
Albert Mehrabian mengatakan bahwa aspek komunikasi non-verbal seperti nada suara dan gerak tubuh lebih banyak digunakan dari kata-kata yang diucapkan. Dia juga menemukan bahwa orang lebih cenderung percaya ketika kita menggunakan komunikasi non-verbal daripada komunikasi verbal. Dengan kata lain paling efektif berkomunikasi menggunakan ketiga unsur komunikasi saat melakukan komunikasi tatap muka.
3.2.1    Nada Suara
Menurut Mehrabian, nada suara yang biasa digunakan mempengaruhi sekitar 35-40 persen isi pesan yang akan dikatakan. Pengeluaran nada melibatkan volume, tingkat dan jenis emosi serta penekanan kata yang dipilih. Penekanan pada kata tertentu menyiratkan informasi tambahan dari kata-kata yang dikatakan. Dalan hal ini menunjukkan bahwa penakanan merupakan poin penting untuk menarik perhatian si pendengar.

3.2.2    Bahasa Tubuh
Menurut Mehrabian lebih dari setengah dari pesan yang kita kirimkan kepada orang lain adalah non-verbal. Ini berarti bahwa kita menerima lebih dari setengah pesan menggunakan bahasa tubuh. Contoh bahasa tubuh meliputi:
a. Ekspresi wajah
b. Cara berdiri atau duduk
c. Gerakan dengan lengan atau tangan
d. Kontak mata
e. Tingkat pernapasan
f. Menelan atau batuk
g. Malu-malu
h. Gelisah
Pada dasarnya, bahasa tubuh merupakan semua interaksi yang dilakukan oleh tubuh selain berbicara. Pada umumnya orang akan langsung mengerti bahasa tubuh, tanpa harus memberitahu arti yang dimaksud. Biasanya seseorang cenderung akan lebih mudah mengerti arti dari bahasa tubuh. Dalam bahasa tubuh yang terpenting bukanlah apa yang dikatakan, tapi bagaimana cara menyampaikan hal penting yang ada dalam pesan tersebut.
Bahasa tubuh merupakan sesuatu yang dapat dipelajari. Setiap orang dapat menirukan bahasa tubuh orang lain jika ingin menyampaikan dukungan untuk mereka.
Setiap orang dapat menggunakan bahasa tubuh seseorang untuk menyadari bahwa pesan yang disampaikan kurang yang disebabkan oleh banyak hal yang ingin dikatakan atau terdapat pertanyaan yang harus dijawab.

3.2.3    Komunikasi Lisan/Verbal
Unsur komunikasi ketiga adalah komunikasi verbal atau lisan. Percaya atau tidak, sebenarnya unsur ini memiliki dampak terendah dalam komunikasi tatap muka atau face-to-face. Hal yang terpenting bukan apa yang disampaikan, tetapi bagaimana menyampaikan hal tersebut.

3.3       Komunikasi Fisik
Meskipun jarang digunakan ada satu elemen terakhir dari komunikasi yang kita semua sering lakukan yaitu komunikasi fisik. Contoh komunikasi fisik yaitu seperti menepuk seseorang di belakang atau memberikan mereka sedikit tekanan di bahu untuk mendapatkan perhatian mereka. Bila digunakan, komunikasi fisik lebih efektif daripada komunikasi verbal.
Share:

Selasa, 27 September 2016

Interpersonal dan Life Skill

1.                  PENDAHULUAN – KETERAMPILAN KOMUNIKASI EFEKTIF
1.1       Pentingnya Komunikasi
Kemampuan dalam berkomunikasi yang baik sangatlah penting. Karena jika kita dapat berkomunikasi dengan baik maka pesan atau instruksi yang dikatakan dapat mudah dimengerti oleh penerima atau orang lain. Sebaliknya, jika memiliki kemampuan dalam berkomunikasi yang kurang atau buruk maka pesan atau instruksi yang dikatakan sulit untuk diterima oleh orang lain.
Kemampuan berkomunikasi sangatlah penting, namun banyak orang menganggap hal ini menjadi batu sandungan atau penghambat bagi kemajuan mereka, serta susah untuk menyampaikan pemikiran dan ide mereka dalam perilaku yang tepat. Tetapi ada harapan bagi orang yang susah dalam berkomunikasi. Kemampuan berkomunikasi ini dapat dilakukan yaitu dengan cara melatih dan mempelajari cara komunikasi itu bekerja dan mempelajari cara penyampaian kata yang tepat seperti yang ingin dikatakan.

1.2       Apa itu Komunikasi?
Komunikasi merupakan proses untuk saling mendapatkan informasi atau berbagi ide antara dua orang atau lebih.  Komunikasi yang efektif tergantung dari keterampilan. Keterampilan yang dimaksud yaitu bergantung pada situasi, penerima komunikasi, dan informasi yang dibutuhkan untuk menyampaikannya.

1.3       Apa itu Kemampuan Berkomunikasi?
Kemampuan berkomunikasi merupakan kemampuan yang fungsinya untuk menghilangkan batasan-batasan atau hambatan-hambatan dalam berkomunikasi yang efektif. Agar dapat sukses dalam berkomunikasi, penting untuk menyadari batasan-batasan atau hambatan-hambatan dalam komunikasi yang dapat terjadi kapan pun pada saat berkomunikasi.

1.4       Proses Komunikasi
Proses dalam komunikasi melibatkan beberapa bagian dan tahapan. Bagian dan tahapan itu ialah sebagai berikut.
-          Sumber
-          Pesan
-          Encoding
-          Saluran
-          Decoding
-          Penerima
-          Umpan Balik
-          Konteks
Masing-masing tahap tersebut terdapat pembentukan hambatan atau munculnya masalah. Saat mencari cara untuk membatasi hambatan komunikasi secara efektif, mungkin dapat menerapkan tahap-tahap tersebut kapan saja saat proses komunikasi.
1.4.1    Sumber
Sumber dari suatu pesan yaitu pengirim dari pesan tersebut. Agar dapat menjadi sumber yang baik, Anda harus mengerti isi dari pesan yang akan disampaikan. Pengirim pesan perlu tahu mengapa komunikasi diperlukan dan apa hasil yang dibutuhkan.

1.4.2    Pesan
Sebuah pesan merupakan informasi sederhana yang ingin disampaikan. Pesan merupakan alasan sebuah komunikasi diperlukan. Tanpa pesan, proses komunikasi tidak akan berjalan. Selain itu jika tidak dapat merangkum informasi yang ingin disampaikan, proses komunikasi belum siap untuk dimulai.

1.4.3    Encoding
Encoding merupakan proses mengambil dan mentransfer pesan ke dalam format yang tepat untuk disampaikan pada penerima pesan. Hal ini dibutuhkan untuk memastikan bahwa pesan yang kita kirim telah menyediakan informasi yang mereka butuhkan.
Untuk melakukan encoding dengan benar, kita harus tahu siapa penerima pesan kita. Kita harus memiliki pemahaman tentang apa yang mereka ketahui dan apa yang mereka perlu tahu dalam rangka untuk mengirim pesan lengkap.

1.4.4    Saluran
Saluran merupakan suatu metode yang kita gunakan dalam menyampaikan informasi. Jenis pesan yang dimiliki akan menentukan saluran apa yang harus digunakan. Saluran tersebut dapat berupa tatap muka langsung, panggilan telepon atau video konferensi, dan komunikasi tertulis seperti email dan memo. Setiap saluran memiliki keuntungan dan kerugian. Contohnya yaitu ketika kita susah memberikan informasi yang kompleks melalui telepon, atau mungkin terjadi hal yang buruk jika kita mencoba memberikan kritik melalui e-mail.

1.4.5    Decoding
Decoding adalah proses menerima pesan dan mengharuskan penerima pesan memahami informasi yang kita berikan. Proses decoding terjadi saat menerima pesan yang telah terkirim sebelumnya. Kemampuan komunikasi yang diperlukan untuk proses decoding mencakup kemampuan membaca dan memahami, mendengarkan secara aktif, atau mengklarifikasi pertanyaan bila diperlukan. Jika orang yang diajak bicara kemampuannya kurang untuk men-decode sebuah pesan, maka perlu mengirim ulang pesan tersebut dengan cara yang lain atau buat lawan bicara mengerti pesan dengan memberikan informasi yang terkait dengan pesan tersebut.

1.4.6    Penerima
Saat sudah mengirim sebuah pesan, kita memiliki pemikiran tentang respon yang akan dilakukan oleh penerima.  Penting untuk menyadari bahwa setiap orang yang menerima pesan akan mendengarkannya melalui opini dan perspektif mereka. Pengalaman tersendiri dapat mempengaruhi bagaimana pesan dapat diterima.

1.4.7    Umpan Balik
Umpan balik memungkinkan kita untuk mengukur seberapa suksesnya kita dalam berkomunikasi. Hal ini juga dapat membantu kita pada proses komunikasi di kemudian hari.
Umpan balik dapat membantu meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Dimana kita dapat menggunakan umpan balik untuk mengukur seberapa sukses komunikasi kita.

1.4.8    Konteks
Konteks merupakan keadaan saat berkomunikasi. Konteks melibatkan hubungan dengan pendengar, budaya asal dan lingkungan pada umumnya. Proses komunikasi yang dilakukan akan berbeda dengan status dari siapa yang diajak bicara. Konteks dapat membantu menentukan nada dan gaya berkomunikasi yang tepat untuk digunakan.



2.                  PERSPEKTIF DALAM KOMUNIKASI
2.1       Pendahuluan
Sudut pandang pada setiap individu merupakan sebuah penyaring sebagai cara masing-masing individu untuk melihat dunia, orang yang diajak berkomunikasi, serta topik atau situasi yang sedang dibicarakan. Penyaring berarti bahwa kita tidak selalu memulai dengan perspektif yang sama kepada orang yang kita ajak berbicara.

2.2       Persepsi Visual
Dalam persepsi visual kita dapat melihat dua cara yang berbeda dalam melihat sesuatu hal yang sama. Namun kita tidak bisa memutuskan salah satu yang tidak ada hanya karena kita tidak melihat dari segi itu. Kita harus mengakui bahwa ada lebih dari satu cara untuk melihat situasi yang kita hadapi.

2.3       Bahasa
Perspektif yang berbeda dapat dijadikan pengalaman bagi kita dalam penggunaan Bahasa yang lebih baik. Dalam persepsi dari cara nada bicara dapat mempengaruhi anda dalam merespon. Kata-kata yang sama memiliki banyak arti yang berbeda-beda tergantung dari bagaimana cara kita mengucapkannya.
Jadi meskipun makna yang kita ucapkan mungkin jelas namun kita tidak dapat selalu yakin bahwa orang lain akan membaca atau mendengar dengan cara yang sama seperti kita.

2.4       Faktor Lain yang Mempengaruhi Perspektif Kita
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi sudut pandang kita, sehingga mempengaruhi bagaimana kita berkomunikasi dengan orang lain. Beberapa faktor tersebut berasal dari pengalaman masa lalu kita, prasangka kita, perasaan kita, dan lingkungan kita. Berikut ini akan dibahas secara lebih rinci.
2.4.1    Pengalaman Masa Lalu
Dalam setiap situasi, komunikasi dapat dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu. Mulai dari memasuki situasi, rapat, ataupun percakapan, dengan ekspektasi tertentu dari apa yang akan terjadi pada skenario yang dilakukan. Pengaruh pengalaman terhadap cara berkomunikasi yaitu biasanya membawa informasi dari luar karena telah belajar dari masa lalu yaitu membandingkan situasi dapat membantu untuk membuat keputusan dalam situasi yang sedang dialami.

2.4.2    Prasangka
Prasangka terjadi ketika saat mengingat dengan seseorang kemudian mengira bahwa hal tersebut dianggap pengalaman yang sedang terjadi itu sama atau identik dengan pengalaman yang sebelumnya. Prasangka disesabkan karena terdapat kebiasaan, serta dikarenakan preferensi pribadi ataupun pengalaman yang telah dialami.
Prasangka dapat terjadi ketika mengingat kejadian pengalaman dengan seseorang yang diingat kemudian bertindak nantinya dengan tipe orang atau dengan karakteristik yang sama dan akan menghasilkan pengalaman yang sama pula.

2.4.3    Perasaan
Perasaan dapat mempengaruhi cara berkomunikasi dengan orang lain. Ada dua cara dalam mempengaruhi cara berkomunikasi yaitu dijelaskan sebagai berikut. Pertama, jika perasaan sedang baik, proses komunikasi akan searah dan jika perasaan sedang tidak baik, maka proses komunikasi tidak berjalan searah.
Kedua, perasaan mengacu atau mengarah kepada perasaan kita terhadap seseorang. Ketika anda benar-benar mirip dengan seseorang atau memiliki kepribadian yang sama, maka cara komunikasi yang baik akan terlihat. Namun akan sangat disayangkan, jika berkebalikan dengan hal itu.

2.4.4    Lingkungan
Lingkungan juga dapat mempengaruhi cara berkomunikasi. Cara berkomunikasi yang dilakukan berbeda-beda di setiap lingkungan yang berbeda-beda pula.
Mengetahui cara lingkungan mempengaruhi orang yang diajak berkomunikasi merupakan kemampuan yang berguna, terutama saat mengetahui bahwa lingkungan tersebut memiliki efek negatif pada kemampuan berkomunikasi efektif dengan seseorang. Keterampilan ini akan membantu untuk memahami mengapa seseorang yang mungkin akan berkomunikasi dengan cara mereka. Ini juga akan memberi faktor yang dapat mengubah untuk membuat orang lebih nyaman atau untuk membangun tingkat formalitas yang dirasa penting dalam situasi tertentu.
3.                  UNSUR KOMUNIKASI
3.1       Pendahuluan
Ketika kita melakukan sebuah komunikasi terhadap seseorang misalnya melakukan komunikasi tatap muka, kita lebih banyak memberikan informasi atau pesan secara lisan menggunakan kata-kata. Selain itu, pesan yang kita sampaikan juga berupa informasi non-verbal yaitu terdiri dari bahasa tubuh dan nada suara.

3.2       Komunikasi Tatap Muka
Albert Mehrabian mengatakan bahwa aspek komunikasi non-verbal seperti nada suara dan gerak tubuh lebih banyak digunakan dari kata-kata yang diucapkan. Dia juga menemukan bahwa orang lebih cenderung percaya ketika kita menggunakan komunikasi non-verbal daripada komunikasi verbal. Dengan kata lain paling efektif berkomunikasi menggunakan ketiga unsur komunikasi saat melakukan komunikasi tatap muka.
3.2.1    Nada Suara
Menurut Mehrabian, nada suara yang biasa digunakan mempengaruhi sekitar 35-40 persen isi pesan yang akan dikatakan. Pengeluaran nada melibatkan volume, tingkat dan jenis emosi serta penekanan kata yang dipilih. Penekanan pada kata tertentu menyiratkan informasi tambahan dari kata-kata yang dikatakan. Dalan hal ini menunjukkan bahwa penakanan merupakan poin penting untuk menarik perhatian si pendengar.

3.2.2    Bahasa Tubuh
Menurut Mehrabian lebih dari setengah dari pesan yang kita kirimkan kepada orang lain adalah non-verbal. Ini berarti bahwa kita menerima lebih dari setengah pesan menggunakan bahasa tubuh. Contoh bahasa tubuh meliputi:
a. Ekspresi wajah
b. Cara berdiri atau duduk
c. Gerakan dengan lengan atau tangan
d. Kontak mata
e. Tingkat pernapasan
f. Menelan atau batuk
g. Malu-malu
h. Gelisah
Pada dasarnya, bahasa tubuh merupakan semua interaksi yang dilakukan oleh tubuh selain berbicara. Pada umumnya orang akan langsung mengerti bahasa tubuh, tanpa harus memberitahu arti yang dimaksud. Biasanya seseorang cenderung akan lebih mudah mengerti arti dari bahasa tubuh. Dalam bahasa tubuh yang terpenting bukanlah apa yang dikatakan, tapi bagaimana cara menyampaikan hal penting yang ada dalam pesan tersebut.
Bahasa tubuh merupakan sesuatu yang dapat dipelajari. Setiap orang dapat menirukan bahasa tubuh orang lain jika ingin menyampaikan dukungan untuk mereka.
Setiap orang dapat menggunakan bahasa tubuh seseorang untuk menyadari bahwa pesan yang disampaikan kurang yang disebabkan oleh banyak hal yang ingin dikatakan atau terdapat pertanyaan yang harus dijawab.

3.2.3    Komunikasi Lisan/Verbal
Unsur komunikasi ketiga adalah komunikasi verbal atau lisan. Percaya atau tidak, sebenarnya unsur ini memiliki dampak terendah dalam komunikasi tatap muka atau face-to-face. Hal yang terpenting bukan apa yang disampaikan, tetapi bagaimana menyampaikan hal tersebut.

3.3       Komunikasi Fisik
Meskipun jarang digunakan ada satu elemen terakhir dari komunikasi yang kita semua sering lakukan yaitu komunikasi fisik. Contoh komunikasi fisik yaitu seperti menepuk seseorang di belakang atau memberikan mereka sedikit tekanan di bahu untuk mendapatkan perhatian mereka. Bila digunakan, komunikasi fisik lebih efektif daripada komunikasi verbal.
Share:

Senin, 19 September 2016

Software dan Software Engineering

PENGERTIAN SOFTWARE
Nama lain dari Software adalah perangkat lunak. Karena disebut juga sebagai perangkat lunak, maka sifatnya pun berbeda dengan hardware atau perangkat keras, jika perangkat keras adalah komponen yang nyata yang dapat diliat dan disentuh oleh secara langsung manusia, maka software atau Perangkat lunak tidak dapat disentuh dan dilihat secara fisik, software memang tidak tampak secara fisik dan tidak berwujud benda namun  bisa untuk dioperasikan.
Maka pengertian Software komputer adalah sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer, data elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa program atau instruksi yang akan menjalankan suatu perintah. Melalui sofware atau perangkat lunak inilah suatu komputer dapat menjalankan suatu perintah.

JENIS-JENIS SOFTWARE
Software atau perangkat lunak komputer berdasarkan distribusinya dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu software berbayar, software gratis atau free (Freeware, free software, shareware, adware). Penjelasannya ialah sebagai berikut.
1.      Software Berbayar
Software berbayar merupakan perangkat lunak yang didistribusikan untuk tujuan komersil, setiap pengguna yang ingin menggunakan atau mendapatkan software tersebut dengan cara membeli atau membayar pada pihak yang mendistribusikannya. Pengguna yang menggunakan software berbayar umumnya tidak diijinkan untuk menyebarluaskan software tersebut secara bebas tanpa ijin ada penerbitnya. Contoh software berbayar ini misalnya adalah sistem Microsoft Windows, Microsoft Office, Adobe Photoshop, dan lain-lain.

2.      Freeware
Freeware atau perangkat lunak gratis adalah perangkat lunak komputer berhak cipta yang gratis digunakan tanpa batasan waktu, berbeda dari shareware yang mewajibkan penggunanya membayar (misalnya setelah jangka waktu percobaan tertentu atau untuk memperoleh fungsi tambahan). Para pengembang perangkat gratis seringkali membuat perangkat gratis freeware untuk disumbangkan kepada komunitas, namun juga tetap ingin mempertahankan hak mereka sebagai pengembang dan memiliki kontrol terhadap pengembangan selanjutnya. Freeware juga didefinisikan sebagai program apapun yang didistribusikan gratis, tanpa biaya tambahan. Sebuah contoh utama adalah Suite Browser dan Mail Client dan Mozilla News, juga didistribusikan di bawah GPL (Free Software).

3.      Free Software
Free Software lebih mengarah kepada bebas penggunaan tetapi tidak harus gratis. Pada kenyataannya, namanya adalah karena bebas untuk mencoba perangkat lunak sumber terbuka (Open Source) dan disanalah letak inti dari kebebasan: program-program di bawah GPL, sekali diperoleh dapat digunakan, disalin, dimodifikasi dan didistribusikan secara bebas. Jadi free software tidak mengarah kepada gratis pembelian tetapi penggunaan dan distribusi. Begitu keluar dari lisensi kita dapat menemukan berbagai cara untuk mendistribusikan perangkat lunak, termasuk freeware, shareware atau Adware. Klasifikasi ini mempengaruhi cara di mana program dipasarkan, dan independen dari lisensi perangkat lunak mana mereka berasal.
Perbedaan yang nyata antara Free Software dan Freeware. Konflik muncul dalam arti kata free dalam bahasa Inggris, yang berarti keduanya bebas dan gratis. Oleh karena itu, dan seperti yang disebutkan sebelumnya, Free Software tidak perlu bebas, sama seperti Freeware tidak harus gratis.

4.      Shareware
Shareware juga bebas tetapi lebih dibatasi untuk waktu tertentu. Shareware adalah program terbatas didistribusikan baik sebagai demonstrasi atau versi evaluasi dengan fitur atau fungsi yang terbatas atau dengan menggunakan batas waktu yang ditetapkan (misalnya 30 hari). Dengan demikian, memberikan pengguna kesempatan untuk menguji produk sebelum membeli dan kemudian membeli versi lengkap dari program. Sebuah contoh yang sangat jelas dari tipe ini adalah perangkat lunak antivirus, perusahaan-perusahaan ini biasanya memudahkan pelepasan produk evaluasi yang hanya berlaku untuk jumlah hari tertentu. Setelah melewati maksimum, program akan berhenti bekerja dan Anda perlu membeli produk jika Anda ingin tetap menggunakannya.
Kita juga dapat menemukan perangkat lunak bebas sepenuhnya, namun termasuk dalam program periklanan, distribusi jenis ini disebut Adware. Sebuah contoh yang jelas adalah program Messenger dari Microsoft yang memungkinkan penggunaan perangkat lunak bebas dalam pertukaran untuk masuk dengan cara iklan banner atau pop-up.

PENGERTIAN SOFTWARE ENGINEERING
Software engineering atau disebut rekayasa perangkat lunak adalah ilmu yang mempelajari teknik pembuatan software yang baik dengan pendekatan teknik (Engineering approach).
Selain itu menurut Fritz Bauer (1986), rekayasa perangkat lunak adalah pembentukan dan penggunaan prinsip rekayasa (engineering) untuk mendapatkan perangkat lunak secara ekonomis namun andal dan dapat bekerja secara efesien pada komputer.
Menurut Fritz Badar, software engineering adalah disiplin ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip engineering agar mendapatkan software yang ekonomis yang dapat dipercaya dan bekerja lebih efisien pada mesin yang sebenarnya.

Tujuan yang akan dicapai dari software Engineering adalah meliputi 3 macam yaitu:
1. Waktu : Bagaimana suatu Perangkat Lunak dapat menghasilkan Kinerja Yang Tinggi Dalam Waktu yang Tepat.
2. Biaya : Bagaimana Menghasilkan Perangkat Lunak Yang Biaya Produksi Dan perawatannya yang rendah.
3. Kinerja : Bagamana  Perangkat Lunaka Dapat Bekerja di Berbagai Platform Yang berbeda.

Kriteria yang dapat digunakan sebagai acuan dalam merekayasa perangkat lunak ialah sebagai berikut.

1. Dapat terus dirawat dan dipelihara (maintainability).
2. Dapat mengikuti perkembangan teknologi (dependability).
3. Dapat mengikuti keinginan pengguna (robust).
4. Efektif dan efisien dalam menggunakan energi dan penggunaannya.
5. Dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan (usability).

Ruang lingkup rekayasa perangkat lunak atau software engineering meliputi sebagai berikut.
1.   Software Requirements berhubungan dengan spesifikasi kebutuhan dan persyaratan perangkat lunak.
2.     Software desain mencakup proses penampilan arsitektur, komponen, antar muka, dan karakteristik lain dari perangkat lunak.
3.  Software construction berhubungan dengan detail pengembangan perangkat lunak, termasuk. algoritma, pengkodean, pengujian dan pencarian kesalahan.
4.      Software testing meliputi pengujian pada keseluruhan perilaku perangkat lunak.
5. Software maintenance mencakup upaya-upaya perawatan ketika perangkat lunak telah dioperasikan.
6.      Software configuration management berhubungan dengan usaha perubahan konfigurasi perangkat lunak untuk memenuhi kebutuhan tertentu.
7.      Software engineering management berkaitan dengan pengelolaan dan pengukuran RPL, termasuk perencanaan proyek perangkat lunak.
8.     Software engineering tools and methods mencakup kajian teoritis tentang alat bantu dan metode RPL.

Software engineering atau rekayasa perangkat lunak terdiri dari 3 elemen kunci, yaitu sebagai berikut.
1. Metode
Metode ini terdiri dari serangkaian tugas :
• Perencanaan & estimasi proyek.
• Analisis kebutuhan sistem dan software.
• Desain struktur data.
• Arsitektur program dan prosedur algoritma.
Coding, Testing dan pemeliharaan.
2. Peralatan (Tools)
Peralatan software  engineering  memberikan  dukungan  atau semiautomasi untuk metode. Contohnya :
• CASE  yaitu  suatu  software  yang  menggabungkan  software, hardware,  dan  database  software  engineering  untuk menghasilkan suatu lingkungan software engineering.
Database  Software  Engineering,  adalah  sebuah  struktur  data yang  berisi  informasi  penting  tentang  analisis,  desain,  kode dan testing.
• Analogi dengan CASE pada hardware adalah : CAD, CAM, CAE.
3. Prosedur
Terdiri dari :
• Urut-urutan di mana metode tersebut diterapkan.
• Dokumen, laporan-laporan, formulir-formulir yang diperlukan.
• Mengontrol kualitas software.
• Mengkoordinasi perubahan yang terjadi pada software.

PERBEDAAN ANTARA SOFTWARE DENGAN SOFTWARE ENGINEERING
Dapat disimpulkan bahwa perbandingan software dan software engineering adalah dimana software merupakan sebuah perangkat lunak dan sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer, data elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa program atau instruksi yang akan menjalankan suatu perintah. Sedangkan software engineering itu sendiri adalah ilmu yang mempelajari teknik pembuatan software yang baik dengan pendekatan teknik.
Perbedaan yang sangat terlihat dilihat pada kedua fungsi antara software dan software engineering itu sendiri dimana software merupakan suatu perangkat lunak dan software engineering adalah orang yang menganalisis perangkat lunak tersebut.




DAFTAR PUSTAKA

http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-software-perangkat-lunak-komputer/ 
http://juliarnasution.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-software-engineering.html 
https://id.wikipedia.org/wiki/Rekayasa_perangkat_lunak 
http://kityyulia.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-dan-tujuan-rpl.html 
Share: