Minggu, 09 Oktober 2016

Representasi Pengetahuan Menggunakan Jaringan Semantik

Jaringan semantik merupakan model memori manusia yang dibangun oleh M. R. Quillian sebagai representasi grafis dari informasi proposisional. Informasi proposisional adalah pernyataan yang dapat bernilai benar atau salah. Jaringan semantik ini disajikan dalam bentuk graf berarah. Berikut ini adalah contoh sebuah jaringan semantik dengan mengambil kasus “Bemo”.


Informasi proposisional yang membentuk jaringan semantik pada gambar di atas ialah sebaga berikut.
1. Bemo bersuara sunyi.
2. Bemo berfungsi mengangkut penumpang.
3. Bemo termasuk mobil.
4. Mobil memiliki izin.
5. Mobil tergolong kendaraan.
6. Izin mobil berupa STNK dan BPKB.
7. Izin pengemudi berupa SIM.
8. Kendaraan mempunyai roda.
9. Kendaraan memerlukan bahan bakar.
10. Roda mobil berjumlah empat.
11. Bahan bakar memerlukan uang.

Share:

Senin, 03 Oktober 2016

Effective Communication Skill

                  PENDAHULUAN – KETERAMPILAN KOMUNIKASI EFEKTIF
1.1       Pentingnya Komunikasi
Kemampuan dalam berkomunikasi yang baik sangatlah penting. Karena jika kita dapat berkomunikasi dengan baik maka pesan atau instruksi yang dikatakan dapat mudah dimengerti oleh penerima atau orang lain. Sebaliknya, jika memiliki kemampuan dalam berkomunikasi yang kurang atau buruk maka pesan atau instruksi yang dikatakan sulit untuk diterima oleh orang lain.
Kemampuan berkomunikasi sangatlah penting, namun banyak orang menganggap hal ini menjadi batu sandungan atau penghambat bagi kemajuan mereka, serta susah untuk menyampaikan pemikiran dan ide mereka dalam perilaku yang tepat. Tetapi ada harapan bagi orang yang susah dalam berkomunikasi. Kemampuan berkomunikasi ini dapat dilakukan yaitu dengan cara melatih dan mempelajari cara komunikasi itu bekerja dan mempelajari cara penyampaian kata yang tepat seperti yang ingin dikatakan.

1.2       Apa itu Komunikasi?
Komunikasi merupakan proses untuk saling mendapatkan informasi atau berbagi ide antara dua orang atau lebih.  Komunikasi yang efektif tergantung dari keterampilan. Keterampilan yang dimaksud yaitu bergantung pada situasi, penerima komunikasi, dan informasi yang dibutuhkan untuk menyampaikannya.

1.3       Apa itu Kemampuan Berkomunikasi?
Kemampuan berkomunikasi merupakan kemampuan yang fungsinya untuk menghilangkan batasan-batasan atau hambatan-hambatan dalam berkomunikasi yang efektif. Agar dapat sukses dalam berkomunikasi, penting untuk menyadari batasan-batasan atau hambatan-hambatan dalam komunikasi yang dapat terjadi kapan pun pada saat berkomunikasi.

1.4       Proses Komunikasi
Proses dalam komunikasi melibatkan beberapa bagian dan tahapan. Bagian dan tahapan itu ialah sebagai berikut.
-          Sumber
-          Pesan
-          Encoding
-          Saluran
-          Decoding
-          Penerima
-          Umpan Balik
-          Konteks
Masing-masing tahap tersebut terdapat pembentukan hambatan atau munculnya masalah. Saat mencari cara untuk membatasi hambatan komunikasi secara efektif, mungkin dapat menerapkan tahap-tahap tersebut kapan saja saat proses komunikasi.
1.4.1    Sumber
Sumber dari suatu pesan yaitu pengirim dari pesan tersebut. Agar dapat menjadi sumber yang baik, Anda harus mengerti isi dari pesan yang akan disampaikan. Pengirim pesan perlu tahu mengapa komunikasi diperlukan dan apa hasil yang dibutuhkan.

1.4.2    Pesan
Sebuah pesan merupakan informasi sederhana yang ingin disampaikan. Pesan merupakan alasan sebuah komunikasi diperlukan. Tanpa pesan, proses komunikasi tidak akan berjalan. Selain itu jika tidak dapat merangkum informasi yang ingin disampaikan, proses komunikasi belum siap untuk dimulai.

1.4.3    Encoding
Encoding merupakan proses mengambil dan mentransfer pesan ke dalam format yang tepat untuk disampaikan pada penerima pesan. Hal ini dibutuhkan untuk memastikan bahwa pesan yang kita kirim telah menyediakan informasi yang mereka butuhkan.
Untuk melakukan encoding dengan benar, kita harus tahu siapa penerima pesan kita. Kita harus memiliki pemahaman tentang apa yang mereka ketahui dan apa yang mereka perlu tahu dalam rangka untuk mengirim pesan lengkap.

1.4.4    Saluran
Saluran merupakan suatu metode yang kita gunakan dalam menyampaikan informasi. Jenis pesan yang dimiliki akan menentukan saluran apa yang harus digunakan. Saluran tersebut dapat berupa tatap muka langsung, panggilan telepon atau video konferensi, dan komunikasi tertulis seperti email dan memo. Setiap saluran memiliki keuntungan dan kerugian. Contohnya yaitu ketika kita susah memberikan informasi yang kompleks melalui telepon, atau mungkin terjadi hal yang buruk jika kita mencoba memberikan kritik melalui e-mail.

1.4.5    Decoding
Decoding adalah proses menerima pesan dan mengharuskan penerima pesan memahami informasi yang kita berikan. Proses decoding terjadi saat menerima pesan yang telah terkirim sebelumnya. Kemampuan komunikasi yang diperlukan untuk proses decoding mencakup kemampuan membaca dan memahami, mendengarkan secara aktif, atau mengklarifikasi pertanyaan bila diperlukan. Jika orang yang diajak bicara kemampuannya kurang untuk men-decode sebuah pesan, maka perlu mengirim ulang pesan tersebut dengan cara yang lain atau buat lawan bicara mengerti pesan dengan memberikan informasi yang terkait dengan pesan tersebut.

1.4.6    Penerima
Saat sudah mengirim sebuah pesan, kita memiliki pemikiran tentang respon yang akan dilakukan oleh penerima.  Penting untuk menyadari bahwa setiap orang yang menerima pesan akan mendengarkannya melalui opini dan perspektif mereka. Pengalaman tersendiri dapat mempengaruhi bagaimana pesan dapat diterima.

1.4.7    Umpan Balik
Umpan balik memungkinkan kita untuk mengukur seberapa suksesnya kita dalam berkomunikasi. Hal ini juga dapat membantu kita pada proses komunikasi di kemudian hari.
Umpan balik dapat membantu meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Dimana kita dapat menggunakan umpan balik untuk mengukur seberapa sukses komunikasi kita.

1.4.8    Konteks
Konteks merupakan keadaan saat berkomunikasi. Konteks melibatkan hubungan dengan pendengar, budaya asal dan lingkungan pada umumnya. Proses komunikasi yang dilakukan akan berbeda dengan status dari siapa yang diajak bicara. Konteks dapat membantu menentukan nada dan gaya berkomunikasi yang tepat untuk digunakan.



                  PERSPEKTIF DALAM KOMUNIKASI
2.1       Pendahuluan
Sudut pandang pada setiap individu merupakan sebuah penyaring sebagai cara masing-masing individu untuk melihat dunia, orang yang diajak berkomunikasi, serta topik atau situasi yang sedang dibicarakan. Penyaring berarti bahwa kita tidak selalu memulai dengan perspektif yang sama kepada orang yang kita ajak berbicara.

2.2       Persepsi Visual
Dalam persepsi visual kita dapat melihat dua cara yang berbeda dalam melihat sesuatu hal yang sama. Namun kita tidak bisa memutuskan salah satu yang tidak ada hanya karena kita tidak melihat dari segi itu. Kita harus mengakui bahwa ada lebih dari satu cara untuk melihat situasi yang kita hadapi.

2.3       Bahasa
Perspektif yang berbeda dapat dijadikan pengalaman bagi kita dalam penggunaan Bahasa yang lebih baik. Dalam persepsi dari cara nada bicara dapat mempengaruhi anda dalam merespon. Kata-kata yang sama memiliki banyak arti yang berbeda-beda tergantung dari bagaimana cara kita mengucapkannya.
Jadi meskipun makna yang kita ucapkan mungkin jelas namun kita tidak dapat selalu yakin bahwa orang lain akan membaca atau mendengar dengan cara yang sama seperti kita.

2.4       Faktor Lain yang Mempengaruhi Perspektif Kita
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi sudut pandang kita, sehingga mempengaruhi bagaimana kita berkomunikasi dengan orang lain. Beberapa faktor tersebut berasal dari pengalaman masa lalu kita, prasangka kita, perasaan kita, dan lingkungan kita. Berikut ini akan dibahas secara lebih rinci.
2.4.1    Pengalaman Masa Lalu
Dalam setiap situasi, komunikasi dapat dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu. Mulai dari memasuki situasi, rapat, ataupun percakapan, dengan ekspektasi tertentu dari apa yang akan terjadi pada skenario yang dilakukan. Pengaruh pengalaman terhadap cara berkomunikasi yaitu biasanya membawa informasi dari luar karena telah belajar dari masa lalu yaitu membandingkan situasi dapat membantu untuk membuat keputusan dalam situasi yang sedang dialami.

2.4.2    Prasangka
Prasangka terjadi ketika saat mengingat dengan seseorang kemudian mengira bahwa hal tersebut dianggap pengalaman yang sedang terjadi itu sama atau identik dengan pengalaman yang sebelumnya. Prasangka disesabkan karena terdapat kebiasaan, serta dikarenakan preferensi pribadi ataupun pengalaman yang telah dialami.
Prasangka dapat terjadi ketika mengingat kejadian pengalaman dengan seseorang yang diingat kemudian bertindak nantinya dengan tipe orang atau dengan karakteristik yang sama dan akan menghasilkan pengalaman yang sama pula.

2.4.3    Perasaan
Perasaan dapat mempengaruhi cara berkomunikasi dengan orang lain. Ada dua cara dalam mempengaruhi cara berkomunikasi yaitu dijelaskan sebagai berikut. Pertama, jika perasaan sedang baik, proses komunikasi akan searah dan jika perasaan sedang tidak baik, maka proses komunikasi tidak berjalan searah.
Kedua, perasaan mengacu atau mengarah kepada perasaan kita terhadap seseorang. Ketika anda benar-benar mirip dengan seseorang atau memiliki kepribadian yang sama, maka cara komunikasi yang baik akan terlihat. Namun akan sangat disayangkan, jika berkebalikan dengan hal itu.

2.4.4    Lingkungan
Lingkungan juga dapat mempengaruhi cara berkomunikasi. Cara berkomunikasi yang dilakukan berbeda-beda di setiap lingkungan yang berbeda-beda pula.
Mengetahui cara lingkungan mempengaruhi orang yang diajak berkomunikasi merupakan kemampuan yang berguna, terutama saat mengetahui bahwa lingkungan tersebut memiliki efek negatif pada kemampuan berkomunikasi efektif dengan seseorang. Keterampilan ini akan membantu untuk memahami mengapa seseorang yang mungkin akan berkomunikasi dengan cara mereka. Ini juga akan memberi faktor yang dapat mengubah untuk membuat orang lebih nyaman atau untuk membangun tingkat formalitas yang dirasa penting dalam situasi tertentu.
                  UNSUR KOMUNIKASI
3.1       Pendahuluan
Ketika kita melakukan sebuah komunikasi terhadap seseorang misalnya melakukan komunikasi tatap muka, kita lebih banyak memberikan informasi atau pesan secara lisan menggunakan kata-kata. Selain itu, pesan yang kita sampaikan juga berupa informasi non-verbal yaitu terdiri dari bahasa tubuh dan nada suara.

3.2       Komunikasi Tatap Muka
Albert Mehrabian mengatakan bahwa aspek komunikasi non-verbal seperti nada suara dan gerak tubuh lebih banyak digunakan dari kata-kata yang diucapkan. Dia juga menemukan bahwa orang lebih cenderung percaya ketika kita menggunakan komunikasi non-verbal daripada komunikasi verbal. Dengan kata lain paling efektif berkomunikasi menggunakan ketiga unsur komunikasi saat melakukan komunikasi tatap muka.
3.2.1    Nada Suara
Menurut Mehrabian, nada suara yang biasa digunakan mempengaruhi sekitar 35-40 persen isi pesan yang akan dikatakan. Pengeluaran nada melibatkan volume, tingkat dan jenis emosi serta penekanan kata yang dipilih. Penekanan pada kata tertentu menyiratkan informasi tambahan dari kata-kata yang dikatakan. Dalan hal ini menunjukkan bahwa penakanan merupakan poin penting untuk menarik perhatian si pendengar.

3.2.2    Bahasa Tubuh
Menurut Mehrabian lebih dari setengah dari pesan yang kita kirimkan kepada orang lain adalah non-verbal. Ini berarti bahwa kita menerima lebih dari setengah pesan menggunakan bahasa tubuh. Contoh bahasa tubuh meliputi:
a. Ekspresi wajah
b. Cara berdiri atau duduk
c. Gerakan dengan lengan atau tangan
d. Kontak mata
e. Tingkat pernapasan
f. Menelan atau batuk
g. Malu-malu
h. Gelisah
Pada dasarnya, bahasa tubuh merupakan semua interaksi yang dilakukan oleh tubuh selain berbicara. Pada umumnya orang akan langsung mengerti bahasa tubuh, tanpa harus memberitahu arti yang dimaksud. Biasanya seseorang cenderung akan lebih mudah mengerti arti dari bahasa tubuh. Dalam bahasa tubuh yang terpenting bukanlah apa yang dikatakan, tapi bagaimana cara menyampaikan hal penting yang ada dalam pesan tersebut.
Bahasa tubuh merupakan sesuatu yang dapat dipelajari. Setiap orang dapat menirukan bahasa tubuh orang lain jika ingin menyampaikan dukungan untuk mereka.
Setiap orang dapat menggunakan bahasa tubuh seseorang untuk menyadari bahwa pesan yang disampaikan kurang yang disebabkan oleh banyak hal yang ingin dikatakan atau terdapat pertanyaan yang harus dijawab.

3.2.3    Komunikasi Lisan/Verbal
Unsur komunikasi ketiga adalah komunikasi verbal atau lisan. Percaya atau tidak, sebenarnya unsur ini memiliki dampak terendah dalam komunikasi tatap muka atau face-to-face. Hal yang terpenting bukan apa yang disampaikan, tetapi bagaimana menyampaikan hal tersebut.

3.3       Komunikasi Fisik
Meskipun jarang digunakan ada satu elemen terakhir dari komunikasi yang kita semua sering lakukan yaitu komunikasi fisik. Contoh komunikasi fisik yaitu seperti menepuk seseorang di belakang atau memberikan mereka sedikit tekanan di bahu untuk mendapatkan perhatian mereka. Bila digunakan, komunikasi fisik lebih efektif daripada komunikasi verbal.
Share: